Malam Batik Parahyangan

Yayasan Batik Jawa Barat (YJBJ) bekerjasama dengan Grand Hotel Preanger Bandung menyelenggarakan Malam Batik Parahyangan sekaligus peresmian Kriyasana Nusantara 2012. Acara yang diadakan tanggal 10 Desember 2011 di Ballroom Hotel Grand Preanger, Jl. Asia Afrika No. 81 Bandung berlangsung sukses dan dihadiri sekitar 200 tamu undangan.


Malam Batik Parahyangan
Acara yang digagas oleh Ingrid Kansil, Sendy Yusuf, Dedi Sjahrir Panigoro dan Fyna Mahdalia ini bertujuan untuk melestarikan, melindungi, mengembangkan dan memasyarakatkan batik nasional umumnya dan khususnya untuk Batik Parahyangan yang mempunyai motif dan corak serta kualitas yang tidak kalah dengan batik dari daerah lain.


 Malam Batik Parahyangan dibuka pada pukul 20.00 dengan Tarian Rampak Gendang dari Ikreasindo, dan video yang menjelaskan latar belakang diadakan acara tersebut, dari penggagas acara Malam Batik Parahyangan.



Menteri Koperasi dan UKM Republik Indonesia Bpk. DR. Syarief Hasan memberikan memberikan piagam penghargaan kepada mereka yang sudah memberikan dedikasinya terhadap Batik Jawa Barat selama puluhan tahun dan Bank pendukung sbb:

  1. Ibu Muraci, Pembatik Cirebon
  2. Ibu Titi Khodijah, Pembatik Tasikmalaya
  3. Ibu Kenah, Pembatik Garut
  4. Ibu Tapiyah, Pembatik Indramayu
  5. Bank BRI
  6. Bank BJB


    Menteri Koperasi & UKM, Bpk. Syarief Hasan memberikan kata sambutan
Setelah pemberian piagam penghargaan, acara dilanjutkan dengan Peresmian “Kriyasana Nusantara 2012” yang diresmikan oleh Menteri Koperasi & UKM Republik Indonesia Bpk. DR. Syarief Hasan beserta ibu, Wakil Gubernur Jawa Barat Bpk Dede Yusuf beserta ibu yang ditandai dengan pembunyian angklung.



 Peragaan Busana karya Deden Siswanto merupakan acara puncak Malam Batik Parahyangan, dibuka dengan karya Deden Siswanto yang diperagakan oleh Model, dilanjutkan dengan koleksi Batik Parahyangan yang diperagakan oleh Ibu-ibu pencinta batik, dan diakhiri dengan koleksi Batik Ibu Sendy Yusuf yang diperagakan oleh Model.



Acara peragaan busana diakhiri dengan pemberian buket bunga oleh Ingrid Kansil & Sendy Yusuf untuk Deden Siswanto.

Malam Batik Parahyangan ditutup pukul 22.00 dan diakhiri dengan pemberian buket bunga sebagai ucapan terima kasih oleh Fyna Mahdalia sebagai Ketua Panitia kepada Sendy Yusuf sebagai Ketua Yayasan Batik Jawa Barat, Deden Siswanto sebagai Designer, Perwakilan pencinta batik, Joni Setiabudi sebagai GM Hotel Grand Preanger Bandung, Bank BRI & Bank BJB sebagai bank pendukung.



Semoga dengan terselenggaranya acara ini, masyarakat Jawa Barat dapat lebih mengenal dan mencintai kekayaan budaya bangsa kita dalam keanekaragaman keindahan kain batik dan kerajinan tradisional, meningkatkan pendapatan pengusaha batik di Jawa Barat juga sebagai ajang silahturahmi para pecinta Batik Parahyangan.



Museum Danar Hadi



Welcome to Danar Hadi Antiques Batik Museum

Ketika mengunjungi Solo beberapa minggu yang lalu, saya sempat singgah di Museum Danar Hadi. Museum Danar Hadi mengisahkan sejarah batik melalui jalinan warna dan motif yang terwujud dalam helai - helai kain batik yang indah. tersaji 600 helai batik kuno hingga kontemporer, masing-masing coraknya dan kehalusannya akan memukau pengunjung. 

Simak batik keraton yang tiap coraknya memiliki kisah dan makna beragam. Dapat pula dipelajari bagaimana mata pencaharian masyarakat dapat mempengaruhi keragaman batik. Ada pula motif - motif unik hasil perpaduan cerita dongeng asing dengan batik. Jangan lewatkan kesempatan melihat langsung proses pembuatan batik tulis maupun batik cap, serta proses pewarnaannya di area produksi Pabrik Batik Danar Hadi.
Pembuatan Batik Tulis
Suasana di Pabrik Batik Danar Hadi
Pembuatan Batik Cap

Museum Danar Hadi dibuka  Setiap hari, kecuali tanggal 17 agustus dan hari Raya Islam Pukul : 09.00 - 16.30. Alamat Museum Danar Hadi : Brigjen. Slamet Riyadi 261, Surakarta 57141, No. Telp: +62. 271 714 326.  Bea Masuk ke dalam Museum Danar Hadi untuk pengunjung umum Rp. 25.000,- dan untuk mahasiswa atau pelajar Rp. 15.000,- dengan menunjukan kartu pelajar.

Setelah lelah berkeliling melihat proses pembuatan batik saya pun singgah sejenak untuk menikmati suasana di sekitar Museum Danar Hadi yaitu sebuah restoran dengan nuansa exterior maupun interior kolonial yang homy sekali keunikan perpaduan antara arsitek Belanda & Jawanya yaitu  Soga Restoran & Lounge. Restoran ini sengaja dibangun untuk melengkapi fasilitas yang ada di House of Danar Hadi yang didirikan oleh Bp. H Santosa Doellah, merupakan tempat tujuan wisata terpadu dengan keelokan dan kemewahan layaknya sebuah istana dan semuanya itu dikemas dalam one day shopping. 


 

Para pelanggan pun dibuat merasa nyaman dan tenang untuk menikmati suasana area SOGA Restaurant & Lounge yang dilengkapi dengan : Akses internet gratis Wifi, international TV, Ruangan ber Ac & Alunan Musik Piano juga instrument Tradisional Musik Jawa.  

Ada beberpa menu yang disajikan di Soga Restaurant & Lounge yaitu menu Kolonial terdiri dari Aurora voorgerecht, Perahoe Kipragout, Colonial Pasta, Pannekoeken, Pofrertje dan menu Tradisional khas masakan Jawa seperti iga bakar bumbu Jawa, Ayam bakar madu, Nasi Soerakarta Hadningrat, Nasi bakar mbak minil, sup buntut bakar. Selain itu Soga Restaurant & Lounge juga menyediakan paket set menu, Prasmanan maupun Ristjafle.