Akrab dan Kekeluargaan


Majalah Griya Asri, Januari 2013
Penulis : Qisthi Jihan, Fotografer : Ahkamul Hakim





Secondary skin yang juga akan diisi pot plant

Rumah merupakan sebuah tempat tinggal bagi pemilik rumah dan keluarganya. Namun, fungsi dan kebutuhan akan rumah bagi setiap keluarga pasti berbeda-beda. Contohnya, pada rumah yang diliput Griya Asri ini. Selain sebagai tempat beristirahat, rumah ini juga sebagai tempat keluarga dan kerabat berkumpul dan menjadi tempat menyimpan koleksi benda seni sang pemilik rumah.


Tampak depan rumah yang memanjang dilengkapi dengan secondary skin pelat baja bercat putih memberikan tampilan yang khas dan unik.

 BERLOKASI di salah satu kawasan padat Kota Jakarta Selatan, rumah ini berdiri dengan lingkungan yang tetap terasa tenang dan jauh dari suara bising kendaraan. Dedi Panigoro yang namanya sudah tidak asing lagi di dunia bisnis, ingin mewujudkan sebuah rumah yang nyaman sebagai tempat beristirahat dan tempat berkumpul bersama keluarga maupun kerabat. Dalam rangka memenuhi keinginan akan membangun sebuah rumah, Dedi berkonsultasi dengan salah satu kerabatnya, seorang arsitek, Arya Abieta.

Melihat kondisi awal tanah yang berkontur, terutama pada bagian belakang Arya mengajukan konsep rumah dengan lantai basemen untuk mengurangi proses cut and fill. Area semi basemen tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai ruang servis dan area kolam renang sesuai dengan permintaan sang pemilik rumah. Adapun lantai satu dan lantai dua merupakan area keluarga yang dibedakan berdasarkan zona publik dan zona privat.

Zona publik di lantai satu terdiri dari ruang makan dan teras outdoor di depan kolam renang. Zona privat di lantai satu diisi oleh ruang menonton TV privat dan kamar tidur utama. Pada lantai dua pun diisi oleh ruang privat untuk anak-anaknya yaitu dua kamar tidur. Sang pemilik rumah yang senang mengajak berkumpul anggota keluarganya memang membuat ruangan ini tidak banyak diisi furnitur. Pemilik rumah hanya menempatkan meja besar untuk mengisi ruangan tengah atau ruangan makan.



Tangga yang menjadi point of interest ruang dalam. Tampil elegan dengan bentuknya yang melingkar dan melalui kombinasi materialnya. Tangga ini tampil megah dan menunjukkan kekokohannya.

Ruang tengah yang cukup luas diisi pula dengan meja makan besar sebagai sarana menaruh jamuan makanan saat ada acara berkumpul bersama keluarga atau teman-teman.

Rumah diatas lahan 1400 m2 ini dibangun dengan konsep modern tropis yang lebih mengutamakan bentuk simpel dengan bukaan-bukaan lebar sehingga dapat berinteraksi dengan lingkungan alami. Bentuk bangunan rumah persegi berbentuk huruf L dengan orientasi ke arah kolam renang. Bangunan berkonsep modern dan cenderung “bermain” dengan pola persegi dengan tampilan dinamis yang terlihat dari aplikasi secondary skin pada fasad rumah ini. Pemilik rumah menambahkan lapisan pelat baja laser cutting untuk fungsi secondary skin dan fungsi estetis yang berhasi membuat tampilan rumah yang sudah berdiri beberapa tahun ini berbeda dan unik.

Satu lagi yang menarik perhatian di rumah ini ada keberadaan tangga melingkar yang berada di tengah ruangan. Tangga melingkar dengan rangka baja dan kombinasi material kayu jati pada bagian food step tampil elegan mengisi ruang dalam rumah. Tangga ini pun menjadi point of interest bagi rumah modern yang biasanya “bermain” dengan pola geometri. Untuk memberikan kesinambungan bentuk, bidang void pun didesain melengkung. Hal ini juga berhasil memberikan tampilan yang tidak biasa dan unik. Penambahan seperti secondary skin dan keberadaan tangga diusulkan oleh arsitek Budi Pradono.


Ruangan menonton TV privat yang dilengkapi dengan sofa dan arm chair untuk melengkapi ketika bersantai.
Material parket dan lampu indirect pada kamar tidur utama memberikan kesan "hangat".

Setiap sudut ruangan diisi dengan koleksi lukisan sang pemilik rumah.

Dapur yang compact dan simpel sebagai sarana aktivitas hobi pemilik rumah yang juga gemar memasak

Kamar anak perempuan dilengkapi dengan side table bergaya oriental

Balok-balok kayu bekas dimanfaatkan untuk treatment dinding. Hasilnya tidak kalah indah dan artistik dibandingkan dengan pengolahan dari material mewah.

Pada saat mengolah interior rumah ini, pemilik rumah cenderung memilih elemen bermaterial alami dan mengisinya dengan seperangkat furnitur yang simpel. Misalnya, untuk pengolahan bagian lantai, kayu parket yang “hangat” menjadi pilihan untuk mengisi lantai ruangan privat seperti area lantai dua dan kamar tidur. Di lantai satu, pemilik rumah menggunakan lantai marmer untuk memberikan tampilan yang elegan. Selain itu, pemilik rumah juga memilih material recycle pada beberapa elemennya. Misalnya, dinding lift yang menggunakan balok kayu bekas sebagai treatment dinding. Balok-balok ini pun ditemui pada dinding pembatas area kolam renang. Penggunaan material kayu juga terlihat pada meja makan yang menggunakan bahan kayu bekas kapal.

Dalam interior rumah, bagi Dedi, elemen lukisan tidak dapat dipisahkan dalam ruang interiornya. Ia yang sangat menyukai seni lukis, mengisi setiap sudut rumahnya dengan berbagai lukisan dari beberapa pelukis ternama, termasuk Baron Basuning. Dapat disimpulkan bahwa sebuah rumah menjadi berarti bukan hanya dengan barang-barang pengisinya saja, tetapi juga fungsi rumah sebagai tempat berkumpul yang akan memberikan kehangatan tersendiri, baik bagi pemilik rumah maupun bagi para tamunya. Itulah yang terlihat di rumah milik Dedi Panigoro ini.



Dapur di lantai basemen bersinggungan langsung dengan ruang hijau.

Aplikasi material kayu bekas yang kembali ditemui.

Ruang berbentuk huruf L dengan orientasi ke arah kolam renang.


Lokasi : Rumah Tinggal Dedi Panigoro, Jakarta Selatan

Arsitek : Arya Abieta, Budi Pradono