Kira - kira satu abad yang lalu dilahirkan guru besar Mohammad Sjafei yang mendirikan I.N.S Kayutanam. Seorang guru sejati yang dipanggil murid-muridnya dengan sebutan Engku Syafei telah berhasil merekat spirit pendidikan Indonesia dari sabang hingga Merauke dalam bentuk aplikasi melatih guru - guru sekolah rakyat (SD) dengan berkendara kapal api dan kereta api. Kemudian mereka dikumpulkan di gedung ASKI Padang Panjang Sumatra Barat. Tiap-tiap kelompok dilatih 3 bulan lamanya. Yang sudah dilatih ada 6 kelompok, hingga kemudian pecah pergolakan PRRI/ Permesta.
Moh. Syafei pada tanggal 31 Mei 1922 berangkat ke negeri Belanda
menempuh pendidikan atas biaya sendiri. Belajar selama 3 tahun dengan
memperdalam ilmu musik, menggambar, pekerjaan tangan, sandiwara termasuk
memperdalam pendidikan dan keguruan. Pada tahun 1925 kembali ke
Indonesia untuk mengabdikan ilmu pengetahuannya.
Ketajaman kalbu dan pemikiran M. Syafei sebagai pendidik, meliputi hampir semua aspek kehidupan. Beliau benar - benar tercelup sebagai 'lifelong learners" bersama dengan murid - muridnya, beliau mendidik dengan pijakan awal bertumbuh dari ranah domestik sains. Dari ranah domestik sains yang mengolah kalbu, raga, dan rasa karsa itulah olah pikir murid - muridnya tumbuh pesat dan beliau membuktikan saat mengajar disekolah Kartini Kweekschool yang bergerak dibidang kepandaian putri. Saat perkumpulan guru - guru Belanda mengadakan kongres tahun 1918 semua muridnya menampilkan hasil pekerjaan tangan yang mendapat pujian pengawas pendidikan Pemerintah Hindia Belanda kala itu.
Adapun aspek - aspek yang diajarkan di mulai dari :
1. Pendidikan dan Pengajaran
Apakah yang dimaksud pendidikan dan pengajaran?
Secara ringkas dapat dijawab : " Untuk membawa si anak kepada kesempurnaan lahir dan batin ".
2. Pendidikan dan Pengajaran untuk Anak - Anak
Mengapa pendidikan dan pengajaran dimulai dari bawah benar? mengapa tidak dari masyarakat dewasa? jawab atas pertanyaan ini banyak ragamnya. Boleh disendikan kepada ilmu jiwa atau sendi ilmu ekonomi atau ilmu tubuh dan sebagainya. Jawab yang mudah adalah "di masa-masa manusia kecil itulah mudah mengubahnya, kalau ia telah dewasa sulit !".
Indonesia saat ini memilki kepentingan yang hebat dalam menaruh anak - anak Indonesia :a. Sebanyak Mungkin orang - orang pandai
b. Selekas mungkin karena kita sudah tertinggal.
3. Sedikit Ilmu Jiwa
Prof. Dr. Van Houte berkata :
" Dalam tahun - tahun terakhir sudah dibuktikan dengan jelas oleh ahli ilmu jiwa, bahwa pembentukan tinjauan, pandangan, dan alam pikiran semata-mata dapat dibangunkan jika ada kerja sama yang serapat-rapatnya antara bagian - bagian tubuh yang melakukan, sehingga terbentuklah kemudian suatu alam keinsyafan".
4. Pengalaman, Kebiasaan, Pengertian
Pengalaman - pengalaman ini memberikan kepada otak dua macam pekerjaan, antara lain :
a. Pengalaman berulang sehingga otak mendapat istirahat (tidak berfikir)
b. Pengalaman berulang yang memaksa otak bekerja terus-menerus.
5. Bermain
Semua anak biasanya suka bermain. Bermain bebas atau bermain merdeka merupakan salah satu alat yang banyak mengandung emosi dan spontanitiet . Kalau ada anak - anka yang tidak suka bermain, ia masuk ke bilangan meluar daripada biasa. Tentu ada suatu sebab yang menjadikan dia menjadi demikian. Kewajiban guru atau otang tua untuk menyelidiki hal itu dan berusaha membantu supaya kembali kepada keadaan biasa.
Ziarah bersama Elvira Putri Alm. Mohammad Syafei |
Halaman luas di Kayutanam |
Sekarang I.N.S Kayutanam masih berdiri dengan luas lahan 18 Hektar merupakan boarding school tingkat SMA dan akan dikembangkan lebih jauh atas perkarsa banyak orang awak antara lain Prof. Dr. Fasli Djalal, Prof. Dr. Muluk, Asmaniar, Dewi Utama, Zulkifli dan lain-lain. Saya pun sempat mengunjungi makam beliau bersama anaknya elvira beberapa waktu lalu untuk mengenang jasa - jasa beliau dalam mendidik anak - anak bangsa.
Semoga Tuhan YME memberikan Taufiq dan Hidayahnya.
Pohon rindang dan kuat mahoni di pekarangan I.N.S Kayutanam |
Sumber : Arah Aktif, Yayasan Jembatan Pekerti didukung Penerbit Tiga Serangkai yang dipersembahkan untuk Para Pendidik Indonesia
Gubahan : M. Syafei
Editor Budaya : DU. Faizah