Minahasa adalah sebutan yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Bila nama tersebut terdengar hal yang melayang dalam pikiran kita adalah sambal dabu-dabu, ikan bakar, musik kolintang, keindahan pulau Bunaken, dan tenunan kerawang.
Pulau Bunaken
Pemandangan dari hotel ke pulau Bunaken
Pada saat kita semua merayakan hari buruh, 1 Mei 2009, saya dan istri mengunjungi Minahasa selama 3 malam. Kami memilih hotel The Ritzy Hotel, Jl. Piere Tendean - Manado 95111, Sulawesi Utara, No. Telp. 0431-855555, No. Fax. 0431-868888. Situs yang dapat dikunjungi adalah www.ritzymanado.com, email : info@ritzymanado.com. Hotel ini berada di tepi pantau menghadap ke pulau Bunaken, tepat di pusat kota.
Menikmati keindahan danau
Danau Tondano
Pedagang kue tradisional di Tikala
Sebenarnya kami ingin menginap juga di Gardenia Country Inn di Tomohon, sebuah kebun raya yang indah milik keluarga Ratulangie, namun sayang pada saat itu hotelnya penuh. Hotel ini beralamat di Jl. Kakaskasen II, Tomohon, Sulawesi Utara, dengan nomor telpon 0431-351282 / 352878. Situs yang dapat dikunjungi adalah http://www.gardeniacountryinn.com/.
Tour ke Bunakaen hanya dikuti oleh istri saya, karena saya telah pernah mengikuti tour tersebut.
Kebun Raya Gardenia
Kebun Raya Gardenia
Keesokan harinya kami berdua melakukan Minahasa Tour, ditemani oleh soerang teman Ismail Sider. Kunjungan pertama ke makam Imam Bonjol, tokoh pejuang asal Sumatera Barat yang dibuang ke Minahasa oleh Belanda hingga akhir hayatnya dan dikubur di dekat Pineleng Sulawesi Utara, pada tanggal 6 November 1864.
Makam Tuanku Imam Bonjol
Tempat sembahyang Tuanku Imam Bonjol
Sungai di belakang makam Tuanku Imam Bonjol
Objek berikutnya yang kami kunjungi adalah industri kayu tradisional Boloan, Tomohon. Mereka membuat berbagai jenis rumah dari kayu kelapa dan jenis-jenis kayu keras lainnya. Harga rumah berkisar sampai Rp. 1.500.000,- / meter persegi. Rumah tersebut dapat dipasang dimana saja di seluruh Indonesia dengan menambahkan biaya angkutan laut. Rumah tersebut dapat diperoleh di Rumah Kayu Walian, Jl. Raya Tomohon, depan pompa bensin, dengan menghubungi Bpk. Ruland Wensen di nomor 0852-40285632
Rumah kayu tradisional
Rumah kayu tradisional
Setelah selesai melihat industri rumah, kami bergegas meluncur ke danau Tondano, sebuah danau yang indah, bersih, dan sejuk karena berada pada ketinggian 1200 m diatas laut. Sungguh suatu pemandangan dan suasana yang menakjubkan. Kami berhenti di pinggir danau untuk makan siang di restoran Tu Mou Tou di Kel. Paleloan Link I, Tondano 95619, No. Telp. 0431-3125847. Kami memilih menu jagung goreng, ikan woku ( gulai khas manado), dan ikan bakar, tentu dengan bumbu khas dabu-dabu. Semua ikan ditangkap langsung dari danau tersebut. Makan makan siang cukup lama karena ditunjang oleh hembusan angin semilir dan pemandangan danau yang indah menawan.
Restoran Tumou Tou
Jagung goreng
Di Jl. Walanda Maramis terdapat toko kue tradisional Manado yang nikmat seperti alampa, Pulo Betawi, Koyabu, Balapis, Panada, dan asinan “Gohu”.
Selesai makan kami bergegas kembali ke Manado dan berhenti sejenak di daerah kedai minum kopi yang sangat terkenal, dimana setiap calon presiden selalu mampir di kedai tersebut. kalau kita mau menuju kedai tersebut tidak dapat menggunakan mobil, karena jalannya tertutup bagi mobil, sehingga harus berjalan kaki, dengan jarak yang pendek. Kedai tersebut dari pagi hingga malam hari ramai dikunjungi orang dari berbagai lapisan masyarakat. Disana pengunjung juga disuguhi alunan musik dari organ tunggal untuk mengiringi para penyanyi amatir maupun profesional.
Kedai kopi
Samaria Homestay
Samaria Homestay adalah penginapan dengan bangunan yang unik. Terletak di Jl. Raya Sarongsong Lansot No. 2, Tomohon Selatan, dengan nomor telpon 0431-352362 atau 081340005498.
Dalam perjalanan pulang dari Tondano kami juga mengunjungi makam Kiai Mojo.
Di depan komp. Pemakaman Pahlawan.
Demikianlah kenangan saya bersama istri tentang Minahasa.
1 comment :
cool pictures!
Post a Comment