Around Java

Kota Gudeg Jogja

Dari Borobudur, kami menuju Jogja, dan check in di hotel Ibis Malioboro. Pertama-tama malam itu kami mencari gudeg Jogja asli Bu Atmo di Godean. Memang rasanya agak lain, sangatlah segar.


Keesokan paginya, kami bersama teman lama, Hendro Martono mengunjungi lokasi penelitian dan pengembangan pertanian di Pasir Selatan di daerah Parantitis yang dikelola oleh perusahaan swasta nasional Indmira.







Sementara itu istri dan putri saya mengunjungi Situs Pesanggrahan Tamansari. Ini adalah situs bekas taman atau kebun istana Kraton Yogyakarta.




Semarang

Dari Jogja, kami menuju Semarang. Dalam perjalanan, ketika melewati Ungaran, kami mampir di Kampung Seni Lerep. Tempat para seniman belajar dan berkreasi ini dibangun pada tahun 2006 di atas lahan seluas 1 hektar di Desa Lerep.


Dalam rumah-rumah yang terbuat dari kayu, pengunjung bisa belajar membuat keramik, melukis, membatik, hingga memahat batu untuk patung. Penggagasnya ialah Handoko, seorang seniman 'gila' yang begitu penuh perjuangan mewujudkan mimpinya membangun tempat ini. Pada awalnya, kondisi medan di lokasi Kampung Seni yang amat curam membuat para perancang angkat tangan, dan pemodal tak mau ambil risiko. Akhirnya, selama dua tahun pertama Handoko bekerja seorang diri, baik dari segi modal maupun ide perencanaan bangunan. Ia sampai sempat koma selama tiga hari dalam proses pembangunan ini.


Usai dari Lerep, kemudian kami check in Hotel Novotel di Semarang. Kami lalu makan siang di Toko Oen di Jl. Pemuda 52.


Toko Oen ini adalah sebuah kafe dan restoran yang menyuguhkan suasana tempo dulu. Interiornya bernuansa kuno, dan menu sajiannya sebagian besar adalah masakan Eropa dengan resep asli Belanda. Bahkan nama-nama hidangannya pun berbahasa Belanda.

Setelah beristirahat sejenak, kami pun menuju Lasem, yaitu salah satu kota di pantai Utara di perbatasan Jawa Timur. Di sana kami mengunjungi Pesantren Al-Hidayat, pimpinan Ibu Hj. Azizah Ma'shum.

Kami baru tiba lagi di hotel setelah lewat tengah malam.


Keesokan harinya, kami lalu singgah ke Lawang Sewu (Seribu Pintu). Gedung bersejarah ini sesuai namanya memang memiliki pintu yang banyak, namun barangkali sebenarnya tak benar-benar sampai seribu. Gedung yang sudah berusia 100 tahun ini dulunya pernah difungsikan sebagai Kantor Pemerintah dan telah menjadi saksi pertempuran berdarah di masa-masa perang zaman Jepang.

Dari situ kami sempat mampir di Bandeng Djuana jalan Pandanaran, Semarang. Untuk kemudian menuju Kopi Eva di Ambarawa. Tempatnya luas dan sejuk. Di sana terhampar pula perkebunan kopi dari pemilik coffee house ini.

Masih di sekitar Ambarawa, kami menuju Losari Coffee Plantation Resort. Ini adalah tempat penginapan yang dikelilingi dengan pemandangan pegunungan dan perkebunan kopi yang indah. Resor ini dibangun dengan sentuhan arsitektur Jawa yang kental dan dengan aksen-aksen kayunya.

Sorenya kami menuju Wonosobo via Temanggung. Di sana kami menginap di hotel Sri Kencono. Dari kota ini, barulah kami kembali ke Bandung, untuk kemudian pulang ke Jakarta.

No comments :