Akhirnya kami bisa mengunjungi ke Portugal untuk pertama kalinya. Karena keterbatasan waktu kami hanya bisa mengunjungi Lisbon dan kota sekitarnya selama selama 3 hari 2 malam, dan menginap di Ibis Lisboa Liberdade dengan rate 69 Euro permalam.
Hari pertama kami menyusuri kota Lisbon diawali dari jalan utama Avenida da Liberdade, kebetulan hotel kami berlokasi dekat jalan tersebut. Jalan sepanjang 1,6 KM ini merupakan pedestrian dengan pohon besar disisi kiri kanan. Marquez de Pombal Square yang berada di ujung Avenida da Liberdade, didirikan untuk menghormati Marquez de Pombal (Perdana Menteri Portugal) yang berhasil membangun kembali kota Lisbon setelah terkena bencana gempa bumi tahun 1755. Dibelakang Marquez de Pombal Square, terdapat taman luas dengan bendera Portugal di tengah taman.
Praca dos Restauradores berada di ujung berlawanan dengan Marques de Pombal, yang didirikan untuk memperingati kemerdekaan Portugal dari Spanyol tahun 1640. Ditengah plaza, terdapat monumen setinggi 30 meter yang bagian bawahnya terdapat patung perunggu yang melambangkan kemenangan Portugal. Oh ya Hard Rock Cafe Lisbon terletak di seberang plaza ini.
Dari Praca dos Restauradores kami melewati Praca de Pedro IV atau lebih terkenal dengan nama Rossio Square dengan ciri khas dua air mancur yang dibangun disisi utara dan selatan plaza.
Satu hal terpenting yang tidak boleh dilewatkan saat mengunjungi Lisbon adalah pengalaman naik trem no 28 untuk mengelilingi Alfama, area tertua di Lisbon. Pada saat Lisbon terkena bencana gempa bumi, daerah Alfama tidak hancur. Kontur tanah di Alfama berbukit dan kami lelah dan sempat tersesat biarpun sudah membaca peta. Akhirnya kami putuskan untuk naik trem nomor 28 yang banyak direkomendasikan di buku panduan wisata. Rute trem 28 ini dimulai dari Martim Moniz dan Campo Ourique.
Menaiki Trem no 28 ini sangat istimewa, karena masih menggunakan gerbong lama, interior terbuat dari kayu. Pengemudi trem masih muda, ramah dan gagah. Jalur trem yang berbukit membuat kami seperti naik roller coaster. Rute trem ini melalui banyak tempat menarik di Lisbon seperti Catedral ditambah pemandangan kota tua Alfama yang cantik.
Sebelum kembali ke hotel, kami tertarik untuk menaiki Santa Justa Elevator setinggi 45 meter. Elevator ini merupakan salah satu landmark kota Lisbon dan berfungsi sebagai lift / elevator yang menghubungkan kawasan Baixa dengan Bario Alto yang tinggi. Dikenakan biaya untuk naik lift ini dan harus sabar dengan antrian panjang. Dari atas elevator, kami sempatkan untuk berfoto dan menikmati keindahan kota Lisbon. Stasiun metro yang terekat dengan elevator ini adalah Stasiun Baixa.
Hari kedua di Lisbon, kami mengikuti tour untuk mengunjungi kota Sintra, Cascais, Estoril. Perjalanan dari Lisbon menuju Sintra ditempuh selama 40 menit. Sintra identik dengan Pena Palace, sebuah istana tua yang dibangun pada abad 15, berwarna abu abu, kuning, dah merah bata. Pena Palace terletak di bukit tertinggi di Sintra. Selain Pena Palace masih ada tempat yang menarik untuk dikunjungi seperti Sintra National Palace yang berada di tengah kota Sintra.
Juni 2015
|
Trem menuju Pena Palace |
|
Trem menuju Pena Palace |
|
Di Gerbang Pena Palace |
|
Pena Palace |
|
Pena Palace |
|
Pena Palace |
|
Pena Palace |
|
Cabo de Roca |
|
Pedestrian Avenida da Liberdade |
|
Marquez de Pombal Square |
|
|
Eduardo VII Park |
|
Rossio Square |
|
Di Santa Justa Elevator |
|
Pemandangan Kota Lisbon dari atas Santa Justa Elevator |
|
Santa Justa Elevator |
No comments :
Post a Comment