Islam Mazhab Cinta sering kita baca di linimasa, dari Haidar bagir, penerbit Mizan, pun, telah menjadi judul buku karya Mukti Ali Islam Mazhab Cinta: Cara Sufi Memandang Dunia (2015) dan buku Gugun el-Guyanie, Islam Mahzab Cinta, Dari Dogma Menuju Paradigma (2008).
Islam jenis ini pula yang merupakan model keislaman yang selalu dipromosikan Jalaluddin Rakhmat atau Kang Jalal, aktivis dan pemikir muslim yang meninggal di Bandung, 15 Februari lalu. Kang Jalal berdakwah tentang Islam Mazhab Cinta ini sejak 1980-an, baik melalui buku-buku keislaman yang ditulisnya maupun melalui aktivitas dakwah di masjid dan forum-forum lain. Diantara buku yang ditulisnya adalah Islam Aktual (1994), Islam Alternatif (1995), Kuliah-kuliah Tasawuf (2000), Islam dan Pluralisme: Akhlak Qur'an Menyikapi Perbedaan (2006), dan Meraih Cinta Ilahi (2008).
Upaya Kang Jalal dalam menjembatani perbedaan antar mazhab dan golongan dengan mengemukakan Islam Mazhab Cinta yang telah dilakukan sejak lama, masih relevan saat ini ketika munculnya kaum takfiri (kelompok yang mudah mengafirkan orang lain) dan kelompok mutathorrifin (kelompok yang mudah menuduh orang lain radikal). Hal ini juga telah menjadi keputusan Muktamar Muhammadiyah di Makassar tahun 2015.
Untuk mengatasi perbedaan ini, Muhammadiyah memandang penting dialog, demi meningkatkan saling memahami persamaan dan perbedaan, serta membangun kesadaran historis bahwa selain konflik, kaun Sunni dan Syiah memiliki sejarah kohabitasi dan kerja sama yang konstruktif dalam mebangun peradaban Islam.
Kang Jalal telah melaksanakan peran dan tugasnya, kita yang perlu melanjutkannya.
Selamat kembali ke haribaan Allah, Kang Jalal! Engkau pasti sangat bahagia sekarang karena telah berjumpa dengan Kanjeng Nabi Muhammad dan keluarganya yang sangat engkau cintai. Semoga apa yang selama ini engkau perjuangkan dapat segera terwujud dan tentu menjadi tugas kami untuk melanjutkannya.
*disarikan dari tulisan: Ahmad Najib Burjani, Kompas 19 Februari 2021
No comments :
Post a Comment