Kelahiran Badak Sumatera

Badak sumatera Rosa bersama anaknya di Suaka Rhino Sumatera
Taman Nasional Way Kambas, Lampung.



 Ibarat menanti kelahiran bayi setelah berulang kali keguguran, campur aduk begitulah perasaan kita mendengar kabar kelahiran badak sumatera.

Anak badak betina belum bernama itu lahir setelah induknya delapan kali keguguran sejak bunting pertama Desember 2020. Harian Kompas menampilkan foto anak badak itu di halaman utama, Selasa (29/3/2022). Informasi awal kelahiran disampaikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sehari sebelumnya. 

KLHK baru mengumumkan kelahiran badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis) kepada publik setelah empat hari kelahirannya, Kamis (24/3/2022) pukul 11.44 WIB. Anak badak itu lahir di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas, Lampung.
Anak badak ini hasil perkawinan badak betina Rosa dan badak jantan Andatu. Kelahiran Andatu sepuluh tahun lalu juga tak kalah dramatis dibandingkan dengan anaknya.

Andatu lahir di Suaka Rhino Sumatera pada 23 Juni 2012. Andatu tercatat sebagai badak sumatera pertama di Asia yang lahir dalam penangkaran selang 124 tahun, sejak kelahiran anak badak sumatera terakhir di Kebun Binatang Kalkutta, India.

Seluruh proses persalinan Rosa diawasi tim dokter hewan dari Yayasan Badak Indonesia, seperti Ni Made Ferawati, Aprilia Widyawati, Vidi Saputra, dan dikoordinasikan oleh Zulfi Arsan. Para perawat satwa yang membantu, antara lain, Sugiyanto, Soca Adi Fatoni, dan Lamijo.

Dokter hewan lain yang terlibat, antara lain, Dedi Candra dari KLHK, Diah Esti Anggraini dari Rumah Sakit Gajah, Bongot Huaso Mulia dari Taman Safari Indonesia, dan Muhammad Agil dari IPB University.

Kelahiran anak badak sumatera itu menunjukkan kepada dunia keberhasilan upaya konservasi spesies mamalia besar di Indonesia.

Pentingnya kelahiran badak ini bagi dunia ditunjukkan pula dengan kehadiran drh Scott Citino dan perawat satwa senior Paul Reinhart dari Amerika Serikat (AS). Kita sepakat dengan pernyataan KLHK, kelahiran anak badak sumatera itu menunjukkan kepada dunia keberhasilan upaya konservasi spesies mamalia besar di Indonesia.

Kelahiran anak badak ini menambah jumlah badak di Suaka Rhino Sumatera menjadi delapan ekor. Selain Rosa dan anaknya, badak betina lain ialah Bina, Ratu, dan Delilah. Selain Andatu, badak jantan lainnya ialah Andalas dan Harapan. KLKH juga mencatat, lima anak badak jawa lahir di habitat alami, di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten, pada 2021.

Kita sepakat dengan pernyataan Menteri LHK Siti Nurbaya atas kelahiran badak sumatera ini, bahwa perlu terus berkomitmen menjaga dan mengelola secara lestari keanekaragaman hayati, untuk kepentingan nasional dan dunia, masa kini dan masa mendatang.

No comments :