Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat untuk Urusan Iklim John Kerry.
Usaha mengurangi emisi menghadapi tantangan lebih besar belakangan menyusul sejumlah tantangan. Bagaimana pandangan Utusan Khusus Presiden Amerikat Serikat untuk Urusan Iklim John Kerry? Kompas mewawancarainya.
Panel Lintas Pemerintahan untuk Urusan Perubahan Iklim pada laporan per Februari 2022 menyebutkan, agregasi pengurangan emisi dari kontribusi yang ditetapkan oleh setiap negara saat ini hingga 2030 tak akan mampu membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat celsius dari masa sebelum Revolusi Industri pada abad ke-19.
Angka yang lebih realistis ialah membatasi kurang dari 2 derajat celsius. Ini pun hanya bisa tercapai jika upaya pengurangan dilakukan lebih progresif dan masif.
Suhu Bumi naik 1,5 derajat celsius saja sudah menimbulkan perubahan iklim yang menyebabkan cuaca ekstrem, apalagi jika tembus 2 derajat celsius atau bahkan 3 derajat celsius. Emisi gas rumah kaca—penyebab pemanasan global—terutama berasal dari ketergantungan dunia pada bahan bakar fosil.
Dalam Konferensi Tingkat Tinggi Ke-26 Urusan Iklim (COP26) di Skotlandia tahun lalu, dunia menyepakati, pada 2050, Bumi harus tidak lagi menghasilkan emisi sama sekali. Caranya, beralih ke energi baru terbarukan (EBT).
Suasana sidang pleno COP26 Pertemuan Puncak Iklim PBB di Glasgow, Skotlandia, Sabtu (13/11/2021). (AP Photo/Alberto Pezzali) |
No comments :
Post a Comment