Museum Picasso di Malaga

Pada 30 September pagi, setelah breakfast yang lengkap dan mengenyangkan, kami tancap gas ke Sevilla melalui Malaga. Perjalanan dari Granada ke Malaga berjarak 130 km ditempuh 1,5 jam melalui highway. Jalan-jalan di kota ini relatif sepi, dan perjalanan kami amat lancar berkat bantuan alat GPS dan petunjuk jalan yang jelas.


Pantai Malaga

Malaga merupakan kota tua yang berpenduduk 556.000 lebih dan merupakan kota pelabuhan. Kota ini mempunyai kehidupan malam yang aduhai disertai berbagai bar. Kota ini mempunyai motto 'joie de vivre' yang artinya stay open until very late. Namun diakui bahwa Malaga masih kalah cantik dengan kota-kota pantai di dekatnya yaitu Marbella dan Costa Sol.

Three Mucisians (1921)

Sampai di Malaga, kami langsung menuju ke museum Picasso, yang beralamat di Palacio de Buenavista San Agustin, 8 29015 Malaga - Spain. Ph 34 902 44 33 77.

Museum dibuka setiap hari pada pukul 10 pagi hingga 8 malam, kecuali hari Senin, hari Natal dan Tahun Baru. Tiket masuknya seharga 6 Euro. Setiap hari Minggu ada tiket gratis setelah jam 3 sore. Di dalamnya terdapat fasilitas menonton film, ruang baca, perpustakaan, auditorium, toko buku, tempat penitipan barang dll.


Les Demoiselles d'Avignon (1907)

Kita dapat melihat 155 karya asli Picasso yang disumbangkan sebagian besar oleh menantu dan cucunya, yaitu artis Christine dan Bernard Ruiz Picasso. Dibangunnya museum Picasso membuat kota Malaga ini menjadi lebih dinamis dan berbudaya.

Pablo Ruiz Picasso dilahirkan di kota ini pada 25 Oktober 1881 di tengah-tengah keluarga seni. Ayahnya adalah seorang guru melukis. Pelukis bohemian ini pada mulanya bersekolah di jurusan Seni di Barcelona dan dari kecil bakat melukisnya yang extraodinary tersebut segera terlihat.


Portrait of Gertrude Stein (1905-06)

Ketertarikannya pada karya seni pahat Iberian dan topeng-topeng Afrika di Musee du Trocadero mempengaruhi karya-karyanya pada tahun 1906, seperti Self Portrait with a Palette dan Portrait of Gertrude Stein. Pada periode berikutnya, ditandai dengan karya terkenalnya, Les Demoiselles d'Avignon, Picasso membuat revolusi dalam karya seni rupa yaitu Kubisme.

Girl with a Mandolin (1920)

Setelah makan siang di pantai, kami pun tancap gas menuju Sevilla.

No comments :