Persiapan Java Music Camp 2010

Pada hari pertama bulan Maret 2009, saya dengan istri terbang dengan Mandala pagi ke Jogjakarta, dengan pesawat Air Bus yang masih baru. Setiba di bandara, kami menunggu Aki Adishakti yang berencana dengan istrinya, Sita, menjemput kami untuk terus menuju ke seniman Lima Gunung di kawasan Candi Mendut.

Setelah menunggu selama hampir setengah jam, datang berita yang mengejutkan, Aki terkena serangan jantung pada saat bersiap-siap hendak menjemput kami, dan sedang diberikan pertolongan pertama di Unit Gawat Darurat Jantung RS Sardjito. Kami segera menuju kesana dan ditemui oleh istrinya dan menjelaskan keadaan Aki.


Ibu Sita sedang menjelaskan keadaan Aki

Kemudian kami segera menelepon Ed Van Ness yang sedang dalam perjalanan ke Mendut dan kebetulan masih ada di dalam kota, untuk menjemput kami di bandara. Beberapa saat kemudian Ed Van Ness datang ditemani oleh tokoh ISI, Johan dan Mikael Asmoro, lalu kami langsung meluncur ke Padepokan 5 Gunung di Mendut.


Sungai di halaman Padepokan

Setelah menempuh perjalanan 45 menit, kami sampai di Padepokan tersebut dan langsung terasa suasana kerakyatannya. Kami disambut oleh pemilik Padepokan, Tanto dan istrinya seorang wanita Jepang, dan kami langsung melihat-lihat Padepokan tersebut yang berdiri di atas tanah sekitar lima ribu meter persegi.


Monumen 5 Gunung

Padepokan 5 Gunung diambil dari nama lima gunung yang mengelilingi daerah itu; Merapi, Merbabu, Sumbing, Andong dan Menoreh.


Bersama Tanto, Seniman Lima Gunung

Tanto adalah alumni Akademi Musik Indonesia yang kemudian menekuni pendidikan non formal di Mendut. Ia membuka kelas terbuka untuk masyarakat sekitar tanpa dipungut biaya, dengan materi pengajaran antara lain seni suara, tari, lukis, kerajinan, patung dan lain-lain. Dia senantiasa mengajarkan kebebasan dalam ekspresi.


Galeri 5 Gunung

Satu hal yang menonjol alat-alat pendukung banyak menggunakan alat tradisional yang mudah didapat di daerah itu misalnya kendang, kentongan, suling, kecrekan, gambang, dan lain-lain.


Di Kelas Padepokan 5 Gunung

Tanto memiliki binaan sekitar seribu orang yang dapat dikerahkan setiap saat dengan hanya menyediakan truk dan nasi bungkus. Namun keadaannya sekarang sudah membaik karena kegiatannya telah dikenal luas di mancanegara maupun di Nusantara, dan mereka sering mendapat pesanan untuk manggung.

Ketika diadakan diskusi panjang lebar kami menyatakan kekaguman atas usaha swadaya Tanto di tempat yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

Setelah pamit kami pulang ke Jogja dan tidak lupa mampir di rumah makan Bu Santi Gatak Gamol Pucungrejo yang terkenal dengan makanan brongkos, otak, tempe, pete dan berbagai jeroan. Restoran dikelola sendiri oleh Bu Santi. Setelah makan siang yang gurih dan mengenyangkan kami berlima menghabiskan Rp. 92.500.





Kunjungan ke P4TK

Keesokan harinya kami mengunjungi P4TK, sebuah kampus pelatihan yang terletak di kilometer 7 Kaliurang, terhampar di atas lahan 7 ha di alam pegunungan Kaliurang. Kampus ini dibangun oleh Departemen Pendidikan Kebudayaan pada tahun 1975 dan merupakan sebuah pusat pelatihan dan pendidikan untuk para guru dari seluruh Indonesia untuk bidang kesenian, kerajinan dan berbagai bidang yang berkaitan dengannya.

Pusat pelatihan tersebut juga memiliki auditorium dengan akustik yang bagus dapat menampung 400 orang penonton. Yang tidak kalah pentingnya kampus tersebut juga memiliki griya yang dapat menampung akomodasi 300 orang, lengkap dengan segala fasilitas restoran, ruang baca, ruang makan dan lain-lain.


Eva Pitaloka, Ed Van Ness, Sardi, Dedi Panigoro, Ismail

Pada kesempatan tersebut Kepala Pelatihan Drs. Sardi menyambut dengan gembira rencana penyelenggaraan Java Music Camp (JMC) 2010 yang akan diadakan di kampus tersebut.

Kita telah bersepakat untuk segera membuat program kerja bersama untuk dapat diimplementasikan secepatnya berupa sebuah undangan kepada para calon peserta JMC 2010 dari nusantara maupun mancanegara.


Kunjungan ke Institut Seni Indonesia Jogjakarta


Dedi Panigoro, Prof. Suprapto, Eva Pitaloka, Ed Van Ness

Pada hari yang sama kami juga mengunjungi rektor ISI, Prof. Dr. Suprapto. Kami menyampaikan rencana kerjasama dengan ISI dalam penyelenggaraan JMC 2010. Beliau menyambut gembira rencana kegiatan ini, dan menawarkan berbagai fasilitas yang dimiliki ISI untuk menyukseskan program JMC 2010.

Beliau juga menyampaikan rencana peresmian auditorium ISI yang akan diadakan pada tanggal 22 Maret 2009. Perlu diketahui bahwa hampir semua panitia JMC 2010 adalah alumni ISI.

No comments :