Berbisnis Itu (Tidak) Mudah -- KEJUJURAN

Disarikan dari buku Berbisnis Itu (Tidak) Mudah: Pengalaman dan Pemikiran Arifin Panigoro (edisi keempat). Medco Foundation, 2008.


Petuah lama Belanda eerlijk duurt 't langst (jujur itu langgeng) menjadi ilustrasi Hertriono Kartowisastro, sobat Arifin Panigoro, dalam menjelaskan arakter sahabatnya selama membangun bisnisnya di Indonesia hingga ke mancanegara. "Bagi Arifin, kejujuran itu nomor satu. Ia pantang untuk ngadalin mitra usaha atau mencari untung dengan cara-cara licik."


Dan rupanya, sejak awal berbisnis, Arifin menerapkan prinsip untuk bertindak jujur. Suatu hari ia meminta Hertriono dan rekan-rekannya di meta Epsi Engineering memberikan penawaran terbaik untuk memenangi tender. "Kalian harus bisa kompetitif. Jangan sampai kalah dengan yang lain. Kalau perlu, potong harga kita."

Permintaan Arifin segera mengundang reaksi negatif dari rekan-rekannya. "Bagaimana kita bisa untung kalau harga untuk keringat kita dibanting? Dari mana kita dapat profit?"
Bertubi-tubi pertanyaan datang dari jajaran petinggi Meta Epsi Engineering yang ngotot meminta Arifin memikirkan ulang taktik memenangi tender.

Arifin tidak naik pitam menghadapi reaksi negatif rekan-rekannya yang notabene berasal dari kampus Institut Teknologi Bandung. Malah, dengan nada berseloroh, ia mengingatkan agar kawan-kawannya jangan sampai mengorbankan prinsip jujur dalam berbisnis kendati tantangan dan godaannya berat sekali. "Tolol kamu kalau harus mikir cari duit dengan ngembat sana ngembat sini untuk pemenuhan kontrak. Gue tidak sudi hidup sebagai penipu."

Lantas Arifin meminta rekan-rekannya memikirkan sejumlah upaya untuk mencari nilai tambah dari lingkup pekerjaan dalam tender yang akan dikerjakan. "Kalau kamu punya pekerjaan bernilai A, harus bisa dibuat sedemikian rupa agar ranking pekerjaan kamu jadi A plus. Nah, di nilai plusnya ini kita bisa memetik untung."

Hertriono menceritaka ketegangan antara Arifin dan rekan-rekannya itu terjadi pad atahun-tahun awal berdirinya Meta Epsi Engineering. Sebagian besar dari mereka sangat memperhitungkan setiap sen keuntungan dari sebuah proyek. Selain menambah tebal kocek, rencana profit yang mereka peroleh ditabung untuk tambahan modal membangun kantor.

Tapi Arifin memiliki pandangan lain. Untuk membangun bisnis, mereka harus berhasil memperoleh kepercayaan dari klien. Selain bermodalkan kecakapan teknis, tingkat kejujuran akan sangat berpengaruh. Berangkat dari pertimbangan inilah Arifin selalu meminta rekan-rekannya memikirkan pula upaya peningkatan efisiensi dalam melaksanakan sebuah proyek. Tapi bukan dengan mengorbankan kualitas pekerjaan.

Walhasil, kecemasan bakal rugi atau nombok memang kerap menghantui dalam pengerjaan suatu proyek. Tapi Arifin selalu tampil untuk menenangkan kekhawatiran kawan-kawannya. Dalih yang kerap ia ajukan adalah, "Kita butuh membangun track record yang baik. rekam jejak prestasi ini yang akan jadi modal kita untuk sukses berbisnis kelak."

No comments :