Berbisnis Itu (Tidak) Mudah -- KESETARAAN

Disarikan dari buku Berbisnis Itu (Tidak) Mudah: Pengalaman dan Pemikiran Arifin Panigoro (edisi keempat). Medco Foundation, 2008.


Bersikap adil menjadi hal utama dalam hidup saya. Dalam hubungan dagang dengan seseorang atau perusahaan, bukan untung melulu yang dikejar, yang lebih penting lagi adalah menjalin hubungan yang baik. Bagi saya, kita tidak perlu mencederai atau mengingkari ikatan pertemanan semata karena persoalan bisnis. Kalaupun kita rugi, pertemanan harus terjalin.


Demikian prinsip AP yang terus dipegang teguh olehnya dalam berbisnis. Menghormati mitra usaha dan juga karyawan merupakan sebuah keharusan baginya.

Misalnya saat peluang muncul, ia selalu mewanti-wanti tim manajemen untuk tidak serakah dalam mengambil kesempatan bisnis, meskipun godaan keuntungan yang dijanjikan begitu besar. "Peluang yang ada tak boleh membutakan mata terhadap kekuatan kita sendiri. Jika tidak memiliki kemampuan, maka ajak mitra atau partner kerja. Pelajari dari mereka, dan asah kompetensi kita," ujar AP setiap kali.

Itu sebabnya, dalam praktik bisnis sejak 1980-an, Medco telah banyak menggandeng entitas lain dan melakukan aliensi strategis. Di Libia misalnya, Medco menggandeng perusahaan dari Kanada untuk mengebor minyak di sana.

Contoh lain, Medco Agro saat mengembangkan perkebunan dan pabrik kelapa sawit di kawasan Kalimantan Tengah telah juga mengajak mitra asing untuk menangani limbah sawit dan mengubahnya menjadi pupuk dan bahan bakar alternatif.

Selain mitra kerja, menghormati karyawan atau staf juga prinsip yang penting. AP mengaku paling tidak suka melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap karyawannya.

Saat Medco mengambil alih Tesoro Indonesia Petroleum Corporation pada 1992, SDM di perusahaan itu yang berjumlah 1200 orang tetap dipertahankan, dengan mengembalikan 69 ekspatriat sebagai upaya penghematan. Pada saat yang sama AP meminta para staf asal Indonesia untuk meningkatkan kompetensi dirinya.

Menurut AP, penghormatan terhadap karyawan mesti ditunjukkan dengan perhatian kepada kesejahteraan mereka. Keberadaan mereka bukan sekadar sebagai staf bagi Medco secara keseluruhan. Merekalah aset bagi A, brainware yang tak ternilai harganya.

Itu sebabnya ketika perusahaan untung berlebih, Medco tak ragu-ragu membagikan tambahan berupa bonus bagi para karyawannya. "Jangan dilihat dari segi besar kecilnya, tapi silahkan dilihat dari niat saya untuk menjalin hubungan dan apresiasi terhadap para karyawan," ujar AP.

No comments :