Setelah breakfast di Cordoba kami langsung menuju Madrid karena jarak yang akan ditempuh cukup panjang yaitu 400 km. Pukul 1 siang kami memasuki kota Madrid dan sempat berputar beberapa kali. Alat GPS agak kesulitan memasuki daerah Plaza Mayor, pusat hiruk pikuk kota tempat hotel kami berada.
Kami menginap di hotel Petit Palace San Bernardo 4 di C/ San Bernardo, 3 (Esq. Gran Via, 53), Ph. +34 915 425 115. Email: ber@hthoteles.com.
Plaza Mayor
Setelah check in di hotel, Mala dan Ucha keliling kota karena mereka belum pernah ke Madrid. Pada malam harinya kami makan malan bersama dengan Ananda Sukarlan di restoran Corientes Plaza Mayor, sebuah restoran tua yang sangat hidup. Saat saya merokok kretek selalu menarik perhatian pemgunjung, terutama orang-orang dari negara jajahan Spanyol di Amerika Selatan seperti Columbia, Mexico, Argentina dll.
Besoknya Sommy, Mala dan Ucha city tour terutama ke museum El Prado, sedang saya dan Ananda memilih ke museum Cervantes, seorang penulis drama, penyair dan novelis terbesar Spanyol. Museumnya terletak di kota Alcala del Henares (yang artinya 'istana di dekat sungai Henares'), yang berada di antara kota Madrid dan Zaragoza. Kota ini sedang dikembangkan menjadi kota perdagangan dan pameran.
Besoknya Sommy, Mala dan Ucha city tour terutama ke museum El Prado, sedang saya dan Ananda memilih ke museum Cervantes, seorang penulis drama, penyair dan novelis terbesar Spanyol. Museumnya terletak di kota Alcala del Henares (yang artinya 'istana di dekat sungai Henares'), yang berada di antara kota Madrid dan Zaragoza. Kota ini sedang dikembangkan menjadi kota perdagangan dan pameran.
Ananda Sukarlan di Alcala
Kami naik kereta sekitar 40 menit, lalu tibalah di kota berpenduduk 200.000 itu yang menyerupai kota universitas dan sangat cocok untuk tempat menyelinap menyepi dari kehirukpikukan kota Madrid.
Universitas yang didirikan oleh Cardinal Cisneros menjadi ikon kota Alcala, terlebih dengan keberadaan museum kelahiran pujangga Cervantes yang lahir pada 29 September 1547 dan meninggal di hari yang sama dengan pujangga Shakespeare, yaitu pada 23 April 1616.
Universitas yang didirikan oleh Cardinal Cisneros menjadi ikon kota Alcala, terlebih dengan keberadaan museum kelahiran pujangga Cervantes yang lahir pada 29 September 1547 dan meninggal di hari yang sama dengan pujangga Shakespeare, yaitu pada 23 April 1616.
Museum Casa Natal de Cervantes ini adalah rumah asli kelahirannya. Museum yang terletak di Calle Mayor, daerah Renaissance yang indah ini buka setiap hari dari pukul 10 pagi sampai 6 sore. Alamatnya di Mayor, 48 Alcala de Henares 28801 Madrid. Ph. 91 889 96 54.
Karya Cervantes yang mendunia adalah Don Quixote, yang disebut-sebut sebagai salah satu karya besar dalam sastra Barat. Pengarang Rusia, Dostoyevsky, menyebut karya ini sebagai, "the ultimate and most sublime work of human thinking." Sedang Perdana Mentri Israel, David Ben Gurion, bahkan sengaja mempelajari bahasa Spanyol agar dapat membaca karya ini dalam bahasa aslinya, dan menganggapnya sebagai bacaan prasyarat untuk menjadi negarawan yang efektif.
Teater Jalanan Don Quixote
Setiap tahun Raja dan Ratu mengadakan sayembara sastra Premio Miguel de Cervantes, yang turut meramaikan kota Alcala. Pemenangnya akan mendapat hadiah 90.000 Euro. Sedang pada musim gugur, diadakan Semana Cervantina, yaitu perayaan hari pembaptisan Cervantes. Pada saat ini seluruh kota akan dihias bertema abad ke-17 dan jalan-jalan akan penuh dengan pameran, musik, dan seni teater jalanan.
Setelah makan siang, kami bergegas ke stasion KA untuk kembali Madrid bertemu dengan keluarga. Dari sana kami menuju airport dan mengembalikan mobil sewaan lalu terbang ke Paris.
Artikel terkait: Madrid Walks
No comments :
Post a Comment