Dua Malam di Pulau Timor

Sejak lama saya mendambakan berkunjung ke pulau Timor, akhirnya pada hari Jumat, 3 April 2009 saya mengunjungi Kupang, ibukota propinsi Nusa Tenggara Timur, walaupun hanya dua malam.

Penyambutan secara adat

Pusat perbelanjaan terbesar di Kupang
Saya terbang dari Surabaya dengan pesawat baru Mandala yang mendarat dengan mulus di Bandara El Tari, Kupang pada pukul 12.25 WIT . Sebelum mendarat, dari kaca jendela pesawat terlihat jelas untaian pulau, padang rumput dan pantai yang indah, mulai dari Lombok, Sumba, Sumbawa, kemudian Timor. Setibanya, kami langsung check in di Kupang Sea View Hotel, jalan Ikan Tongkol No. 1, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Bila membutuhkan penginapan, bisa menghubungi nomor telpon 0380-822422, Fax : 0380-831569 atau mengirimkan surat elektronik ke teddysenterprise@yahoo.com. Hotelnya sederhana, air conditioned dengan tarif Rp. 300.000,-/ malam. Hotel tersebut berada di pusat kota lama Kupang yang menghadap langsung ke laut.

Suasananya hidup, di depan hotel terdapat sebuah restoran Pantai Laut, menyajikan menu ikan laut segar yang menjadi favorit siang dan malam. Restoran ini berlokasi di jalan Ikan Tongkol No. 3, Kupang. Untuk bisa menikmati hidangan laut yang tersedia, sdr. Robin, General Manager restoran Pantai Laut bisa dihubungi di nomor 0852-39109999 atau 0380-8020999, bisa juga melalui robinpantailaut_rnb@yahoo.co.id.

Nusa Tenggara Timur terkenal sebagai surga selancar mancanegara, kain tenun, alat musik tradisional sasando dan tentunya makanan laut. Untuk informasi pariwisata dengan mudah dapat dilihat di www.kupangklubhouse.com, Pusat Informasi Jasa & Bisnis Kota Kupang ONLINE. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi sdr. Djainab Sutami (Direktur) atau Sdr. Donovan Whitford (Konsultan) di nomor 0380-840244 atau 0812-3960107, selain itu juga bisa melalui email kupangklubhouse@telkom.net.



Pantai di Kupang, NTT

Tenunan khas Nusa Tenggara Timur dengan mudah dapat diperoleh di berbagai tempat, tapi untuk membeli tenunan dengan harga yang sesuai dengan kualitas yang bagus tidaklah mudah. Akhirnya kami menemukan sebuah toko suvenir yang lengkap dengan kualitas terjaga, Mitra Agung Utama Art Shop, namanya. Harga tenunan yang berkualitas baik berkisar dari Rp. 100.000,- hingga Rp. 1.750.000,-. Toko ini berada di jalan Jend. Soeharto No. 50 Kupang, Nusa Tenggara Timur. Selain menjual suvenir dan tenunan ikat, Mitra Agung Utama Art Shop juga menjual makanan khas NTT. Untuk pemesanan dapat menghubungi 0380-831754.

Di sepanjang pantai banyak pasar ikan yang menjual ikan segar dari laut dengan harga rata-rata Rp. 50.000,- / ikan dan tidak ditimbang. Disekitarnya juga banyak terdapat warung kecil yang bersedia membakar ikan dan sekaligus memberikan bumbu yang sedap dengan tarif Rp. 15.000 / ekor.

Pasar ikan

Alat musik tradisional Sasando diciptakan oleh penduduk pulau Rote pada abad ke 17. Sasando terbuat dari sepotong bambu yang berukuran kira-kira 50cm dan sekelilingnya dipasangi senar. Untuk memberikan gaung, bambu tersebut ditutup dengan daun lontar setengah lingkaran. Sungguh merupakan suatu alat musik tradisional yang patut dibanggakan.

Bernyanyi bersama Masmur Choral

Perjalanan singkat ini memberikan rasa yang membuncah. Indonesia begitu kaya.

2 comments :

Unknown said...

Pak Dedi Panigoro,

Salam kenal. Saya Mursyid Nento/Panigoro asal Makassar tapi alm ayah berasal dari Gorontalo juga bermarga Panigoro.

Kira2 27 tahun lalu, sebelum berangkat sekolah ke Bandung paman saya alm.Jon Panigoro (pensiunan Polisi di Makassar) menitipkan beberapa nama kepada saya untuk mencari beberapa keluarga yang bermarga Panigoro. Diantara nama yang diberikan adalah Arifin, Yani, dan termasuk nama bapak,ada beberapa lagi tapi saya lupa-lupa ingat.

Saya hanya berhasil kenal dengan Dr.Ramdan Panigoro (dosen fak.kedokteran unpad) dan sempat beberapa kali main ke Wastukencana dan Alm Katilis Panigoro di Kelapa Gading.


Saya menemukan blogs ini dengan tanpa sengaja.

Alm Jon Panigoro menurutkan bahwa ayah saya alm. Abd.Fatah Nento/Panigoro, Jon Panigoro, dan ayah dari dr.ramdan panigoro masih bersaudara sepupu.

Demikian dulu salam perkenalan ini. Semoga suatu waktu kita dapat berjumpa face to face untuk menyambung tali silaturahmi.

Wassalam,
Mursyid

DSP said...

Salam hangat!