Singgah di Lourdes



Pagi itu kami pun berangkat dari Pau menuju bandara di Toulouse untuk mengejar pesawat ke Morocco. Mala menyetir Polo-nya 130 km/jam, dan katanya itu sesuai speed limit. Di perjalanan menuju kota Toulouse itu, kami sempat mampir dulu di kota suci umat Katholik, Lourdes.

Kota Lourdes berada 400 m di atas laut dengan penduduk sekitar 16 ribu orang. Letaknya 43 km di arah timur laut dari kota Pau. Menurut cerita, kota Lourdes timbul setelah Bernadette Soubirous, seorang gadis 14 tahun, melihat penampakan Bunda Maria dalam 18 vision.

Hidup Bernadette cukup pendek, ia meninggal pada usia 35 tahun sebagai biarawati dan mendapat gelar dari Vatikan sebagai Santa Bernadette.

Tempat ziarah umat Katholik terbesar di Prancis ini tiap tahun dikunjungi 5 juta orang dari seluruh dunia. Sebagian dari mereka datang untuk meminta penyembuhan yang dipercaya ampuh dari mata air di sana.

Pada saat kami datang, antriannya kira-kira sepanjang 100 meter, sehingga kami memilih untuk mengambil foto dengan latar belakang gua penampakan Bunda Maria yang biasa disebut The Grotto of Lourdes.



Sambil berziarah, kami berdoa agar teman-teman kami yang beragama Nasrani: Luciana Dewi, Yuliana, Arita Pinem, dan lainnya dapat berziarah ke sini suatu hari nanti.

Segera selesai ziarah, Mala pun tancap gas lagi membawa kami menuju airport Toulouse. Kota Toulouse berpenduduk 389.500, yang 130 ribu di antaranya adalah mahasiswa. Sewaktu PT Dirgantara sedang aktif pada zaman BJ Habibie, banyak sekali mahasiswa dari Indonesia di kota ini, baik yang mengambil S1, S2 maupun S3.

Pada saat menunggu di ruang boarding bandara, tampak banyak pesawat Air Bus yang siap dikirimkan ke pemesannya, karena memang Toulouse adalah dapurnya Air Bus konsorsium pabrik pesawat negara Eropa, dan juga pesawat supersonic Concorde yang sudah pensiun. Sejak zaman Perang Dunia I, daerah ini memang telah menjadi pabrik senjata dan penerbangan. Di sini juga dibangun roket angkasa luar Ariane, sebagai pesaing industri yang sama dari Amerika, yang produk anyarnya adalah Atlas V dan Delta IV.

Dan kemudian pesawat Roy al Air yang akan membawa kami ke Morocco pun siap terbang.

(DSP)

No comments :