Fez

Ini adalah salah satu kota tertua, dan juga kota ketiga terbesar di Morocco. Di sana kami tinggal di Dar Roumana, sebuah rumah tua berumur ratusan tahun yang berada di kawasan tua Medina.





Alamat Dar Roumana:
30, Derb El Amer, Zkak Roumane, Fes Medina, Morocco 30200
Tel. +21235741637 Fax. +21235635524

Daerah di sini seluas kelurahan, dan dikelilingi bentengi dengan beberapa pintu gerbang besar yang disebut Bab. Pintu-pintu ini dinamai masing-masing sesuai dengan fungsi atau tanda-tanda lain. Yang terkenal adalah Bab Boujeloud (Pintu Biru).

Sejarah Fez atau Fès tak dapat dipisahkan dari Moulay Idris I. Cucu Nabi Muhammad SAW dari keturunan Ali dan Fatimah inilah yang menjadi pendiri kota Fez.

Pada tahun 789, Idris I lari dari Baghdad (Irak) karena persoalan politik. Saat itu telah terjadi pelbagai pemberontakan, di antaranya Al Khariji Kingdom di Maghreb, Berghouata di Atlantic dan Nekor di Rif.
Sedang di Baghdad, pada tahun 750, kelompok Abbasids merebut kekuasaan dan mengusir Umayyads serta menghukum pengikut Ali Alidas.

Maka Idris I pun mengungsi ke daratan Morocco dan memilih sungai Fez sebagai base-nya. Dengan cara damai, kemudian ia menjadi Imam dan mendirikan Madrasah tertua di Morocco. Lalu dikembangkannyalah industri kecil dan perdagangan (souk) dan tentu saja dibangun pula masjid-masjid.

Hingga tahun 791 Idris I pun wafat, konon karena diracun oleh utusan dari khalifah Abbasids dari Baghdad. Dua bulan setelah itu, lahirlah putranya, Idris II yang akan meneruskan kepemimpinannya di Fez. Idris II lalu menjadikan Fez sebuah pemerintahan yang basisnya bukan pasukan, melainkan agama, industri kecil, dan perdagangan.



(Bab Boujeloud / Pintu Biru)

Benteng pun dibangun di sekeliling Fez dengan beberapa pintu gerbang besar. Dan di tahun-tahun berikutnya Fez pun ramai dihuni para pendatang. Tahun 817, orang-orang Andalusis diusir dari Cordova, Spanyol, dan mendirikan Adouate al Andalus. Para Muslim juga diusir dari Kairouan, Tunisia pun mendirikan Adouate El Qarawiyah di sungai Fez.

Maka ketika Fez Medina (kota tua) sudah terlalu sempit, dibangunlah kota baru di seberang sungai dengan nama Al Alia. Daerah Fez pun menjadi semakin maju dan menarik perhatian. Sehingga Fatimids di Ifriqiya dan Umayads dari Al Andalus pun bergabung untuk menguasai Fez sampai tahun 1069.

Kemudian pada abad ke-12 Almohads mulai menguasai dan memindahkan ibukota ke Marrakech. Selama beratus tahun ibukota Morocco memang kerap berpindah-pindah antara Fez dan Marrakech, tergantung penguasanya. Hingga saat Morocco meraih kemerdekaan pada 1956, akhirnya ibukota Morocco pun berpindah ke Rabat hingga kini.

Namun demikian, pusat peradaban Islam tidak pernah pindah dari Fez. Jadi bagi yang ingin mendalami sejarah Islam, kota Fez adalah tempat yang tepat. Apalagi konflik Syiah dan Sunni dapat ditelaah secara dingin di sini.

Selain pusat Islam, di Fez juga terdapat pusat industri dan perdagangan kulit, keramik, kayu, kuningan dan perak. Letaknya di dekat Bab Boujeloud (Pintu Biru). Di wilayah kota tua Fez Medina, hampir setiap sepuluh rumah ada pengrajin yang berjualan dan juga membuat benda-benda kerajinannya di situ. Persoalan besar adalah tidak adanya patokan harga di sana, jadi mesti rajin menawar. Kalau dilihat dari ceritera di atas, jelas kemampuan arts and crafts mereka merupakan gabungan dari Berber, Timur Tengah dan Spanyol.

Di dalam Medina tidak ada mobil, mayoritas alat transportasi di sana adalah keledai dan sedikit kuda.








Di dekat Dar Roumana, tempat kami tinggal, terdapat makam Moulay Idris, cucu Nabi Muhammad SAW tersebut. Letaknya dalam satu kompleks Masjid atau Madrasah yang dapat menampung 25 ribu orang. Kami pun berziarah kesana, dan ada perasaan yang tak dapat diungkapkan saat berada di dalamnya.

Baiklah, sekian dulu, siang ini kami akan menuju Meknes dengan kereta api. Sampai jumpa lagi.

(DSP)

No comments :