Konser Kemerdekaan RI 2023

'Sepasang Mata Bola' dan 'Indonesia Pusaka' dari Michael

Salah satu penampil sesi pertama konser kemerdekaan 2023 malam itu, Michael Anthony (20th), pianis (autis, difabel, tuna-netra) muda bertalenta. Didampingi guru pianonya, Michael tampil ke atas panggung untuk unjuk kemahiran bermain piano. Michael tampil bersama Orkestra dipimpim konduktor Asep Hidayat Wirayudha. Michael membawakan lagu nasional 'Sepasang Mata Bola' karya komponis besar Indonesia, Ismail Marzuki.

Kolaborasi permainan piano Michael yang terbiasa berimprovisasi dengan Orkes Kamar Jayakarta memberi nuansa 'ketidaklaziman' dalam pertunjukan musik kamar orkestra. Namun hal itu tidak membuat suatu hal mengganggu. Melainkan memberi "kesegaran" untuk sebuah musik pertunjukan. Sekaligus sebagai wujud kebebasan interpretasi musik yang bersifat universal.

Michael yang terbiasa bermain piano dengan sentuhan improvisasi mungkin agak aneh bagi pertunjukan musik kamar klasik yang selalu harus presisi mengikuti pakem score. Michael melakukan improve itu di pertengahan lagu saat tampil sebagai solois pada part piano tunggal, untuk menunjukkan kemahirannya dalam memainkan piano sesuai rasa hatinya. 

Setelah selesai berimprovisasi, dengan kode empat ketukan dari tuts piano Michael, pemain orkestra dengan dirijen konduktor Asep kembali bermain bersama lagi menuntaskan lagu 'Sepasang Mata Bola' secara orkestratif. Inilah salah satu keindahan musik pertunjukan konser kemerdekaan 2023. 

Kolaborasi - Pianis berkebutuhan khusus Michael tampil bersama Orkes Kamar Jayakarta membawakan lagu nasional 'Sepasang Mata Bola'. Foto by: esp

Dalam malam persembahan musik kemerdekaan itu, Michael menambah satu lagu, tampil sebagai pianis solo tanpa iringan orkestra. Membawakan lagu nasional 'Indonesia Pusaka', Michael lebih bebas mengintrepretasi dan melakukan improvisasi menyisipkan medley nukilan melodi lagu daerah Maluku 'Ayo Mama' dan lagu semangat nasionalisme 'Kebyar Kebyar' karya Gombloh pada bagian akhir lagu dan penampilan. 

Pianis Tunggal - Michael tampil sebagai pianis tunggal membawakan lagu nasional populer 'Indonesia Pusaka', karya komposer besar Ismail Marzuki. Foto: Istimewa

Michael mendapat respon spontan tepuk tangan berirama dari audience Soehanna Hall yang mengikuti ritme lagu dan hentakan tuts piano yang dimainkannya.

Apresiasi Pemusik dan Pianis Muda

Konduktor Asep yang juga biasa perform sebagai cellois solo dan bermain juga untuk musik kamar di level internasional, tidak mempersoalkan dalam hal improvisasi dan gaya permainan piano Michael. Asep yang juga akademisi di ISI Yogyakarta memberi ruang kepada Michael, pianis muda berbakat yang berkebutuhan khusus untuk menunjukan pencapaian kemahirannya setelah tekun berlatih dan bermain piano lebih dari 15 tahun. 

Michael bermain piano sejak umur 5 tahun di bawah bimbingan pelatih dan guru privat pianonya, Ivana, yang juga seorang psikolog. 

Pencapaian musikalitas Michael sudah teruji. Selain bermain di Tanah Air, juga sudah membagikan talentanya di manca negara, antara lain sudah perform ke Korsel, Singapra, Malaysia dan Australia. Michael beberapa kali bermain bersama satu panggung dengan musisi public figure nasional maupun kaliber internasional. Satu diantaranya, bermain bersama Iskandar Widjaya, violis Jerman kaliber internasional keturunan Indonesia.

Apresiasi Pianis Muda Bertalenta - Didampingi pelatih dan guru private piano, Michael menerima bouquet dari Yani Panigoro dan Linda Rahmat, sebagai tanda apresiasi kepada pianis muda bertalenta berkebutuhan khusus. Foto: Istimewa

Michael Anthony, lahir dan besar di Jakarta, sudah terbiasa perform berkompetisi di berbagai festival piano internasional dan sudah memenangi penghargaan dalam kategori kebutuhan khusus dalam ajang kompetisi umum. []

No comments :