Florence - Sang Permata Renaisans

Florence - Sang Permata Renaisans

Dari Roma, sebelum berkunjung ke Milan dan Venice, saya memutuskan menuju Florence dulu. Saya terhipnotis info 'all about Florence', yang disebut sebagai 'The Jewel of Renaissance'. Roma-Florence-Venice, 'segitiga' kota terpopuler bagi pelancong Italia. Saya dan istri memutuskan menjelajah daratan Eropa menggunakan moda transportasi kereta api cepat antar kota - antar negara. Infrastruktur sistem dan jaringan perusahaan kereta api antar kota - antar negara Eropa sangat bagus dan rapi. Travelling kami kali ini, tiada hari tanpa kereta api.

Express Train - Bersiap meluncur ke Florence naik kereta express 'Frecciarossa', rute Roma-Florence.

Saat menjejakkan kaki di Florence, kami berdua dibuat takjub keindahan kota yang berada di wilayah Tuscony region Italia ini. Hampir seluruh sudut kota menghipnotis kami berdua. Sulit diungkapkan hanya dengan kata-kata. Saya takjub pada arsitektur bangunan kuno, galeri seni dan monumen-monumen bersejarah era Renaisans, semua bermutu dan berkualitas tinggi. Beragam galeri seni dan museum, seperti Ponte Vecchio, Beunellschi Dome dan GiottoTower, cathedral Diomo salah satu bangunan paling ikonik kota, semua ada di Florence. Bahkan ada aliran sungai Urno yang sangat indah membelah kota Florence.

Florence disebut sebagai salah satu kota paling artistic di dunia. Majalah 'Conde Nast Traveller' menulis Florence termasuk dalam daftar 20 kota tercantik Eropa yang termasuk diantaranya ada kota Praha, Edinburgh, Budapest dan Paris. Saya sangat setuju. Saya rekomendasikan, bagi para pecinta dan pemerhati landskap, datanglah ke kota Florence. Jarak Roma-Florence hanya sekira 162 mil (260km). Dengan moda transportasi kereta api ekspres Italia rute Roma-Florence(Firenze) dapat ditempuh hanya dalam waktu satu jam 20 menit saja.

Bila diminta memilih mana lebih bagus antara Roma dan Florence, saya akan kesulitan menjawabnya. Bila kata kuncinya 'sejarah masa lampau' Roman, Ronawi Kuno, saya pastikan memilih Roma. Namun bila kata kuncinya 'sejarah masa keemasan Italia' era Renaisans, pilihan saya adalah Florence. Saya pastikan Florence lebih cantik, dan ratusan tahun lebih tua dari Venice.

Mengapa Florence disebut sebagai 'Jewel of Renaissance'? Dari info yang saya peroleh, pada masa Renaisans, kota ini menjadi pusat seni budaya dan perdagangan di Italia. Keluarga Medici memiliki peran penting dalam memromosikan seni budaya kota. Medici memberi dukungan finansial kepada para seniman, seperti Leonardo da Vinci, Michelangelo, dan Botticelli. Peninggalan arsitektur Renaisans seperti Palazzo Medici dan Galleria delgi Uffizi juga menunjukkan kontribusi keluarga Medici dalam membangun kota ini. Pada masa Renaisans, Florence menjadi pusat perdagangan wool dan sutera, juga jadi jalur perdagangan antar kota Roma dan Venice.

Taxi Tumpangan - menunggu taxi di area stasiun kecil Calenzano, sub-urban Florence. Pemandangan kota dari ketinggian bukit Piazzalle Michelangelo.

Beberapa hotel sub-urban Florence menawarkan view sangat menakjubkan. Sekadar info bagi pecinta kuliner, Florence memiliki restoran lebih variatif ala 'Tuscony food', dan semuanya enak. Selama di Florence, kami menginap di hotel Ibis Prato Est, sub-urban Florence. Hotelnya tepat guna. Tidak ada gelas dan air minum panas. Tidak ada laundry. Tarif hotel 1/4 dari harga di Roma. Untuk cuci baju, kami harus ke luar hotel. Untung di sebelah hotel juga ada Mall besar yang isinya barang produk China. T-shirt dan celana berharga 4€ Euro (sekira IDR 66.000) saja. Saya merasa betah dan nyaman di sub-urban Florence ini. Sayangnya transportasi publik, bus kota tidak menerima cash dan credit card, melainkan hanya bisa menggunakan aplikasi lokal.

Kota Pisa - Lanskap apik dan jalanan bersih rapi indah kota Pisa. The 'Tower of Pisa' - obyek wisata utama para turis di kota Pisa Firenze. "Kami berdua sudah mencoba berdiri tegap, dan Menara Pisa tetap kokoh berdiri miring".

Suhu udara wilayah Tuscony Italia yang sedang menghangat, berkisar antara 18 derajat (terendah) hingga 29 derajat (tertinggi) tidak menyurutkan kami berdua menuju destinasi utama dan favorit bagi para turis, 'Menara Miring' di kota Pisa, Firenze. Kami berkunjung untuk memastikan Menara Pisa tetap berdiri miring, unik, biarkan tetap miring asal tidak roboh. Menara Pisa mulai dibangun tahun 1173, dibuka untuk umum tahun 1372.

Di 'Kota Bunga Lily' ini, kami merasa nyaman, betah dan menginap tiga malam di sub-urban Florence. Dari wilayah Tuscony, travelling kami lanjutkan, bergerak ke arah utara, arah barat-laut dari Florence, napak tilas perjalanan kami menuju 'kota fashion' Milan. []

No comments :