Dia percaya pada takdir. Jalan hidupnya yang penuh onak dan duri diyakini bukanlah kebetulan. Ada semacam garis nasib yang membentang antara kampung halaman di pedalaman Pariaman, Sumatera Barat, hingga Leiden, Belanda, tempat ia bermukim sejak 10 tahun terakhir.
Suryadi memang tipikal perantau Minang. Ulet dan tahan banting. Hanya saja, sebagai perantau, ia tak menekuni sektor informal, sebaga [...]
Suryadi memang tipikal perantau Minang. Ulet dan tahan banting. Hanya saja, sebagai perantau, ia tak menekuni sektor informal, sebaga [...]